7 Nasehat Dari Warren Buffet Yang Menarik.
Siapa yang tidak kenal Warren Buffet, Dia adalah orang terkaya ketiga di dunia tahun
2015 versi Forbes. Tahun 2012, majalah Time memasukan Buffett sebagai salah
satu orang paling berpengaruh di dunia ( Wikipedia ).
Sebagai orang kaya ternyata Warren Buffet, termasuk orang yang
bersahaja. Hal ini bisa terlihat dari nasehat-nasehat yang pernah ia lontarkan
yang mungkin bisa menjadi inspirasi serta pertimbangan bagi kita semua.
Apa saja nasehat-nasehat dari Warren Buffet ini ?
Ada 7 nasehat yang perlu kita renungkan bersama, antara lain :
1
1. Uang tidak menciptakan manusia, manusia
lah yang menciptakan uang.
Untuk hidup kita butuh uang, namun bukan
berarti uang bisa membeli segalanya. Uang diciptakan sebagai alat tukar sebagai
perpindahan kepemilikan dari suatu barang atau benda. Menurut saya, pesan atau
nasehat dipoin pertama yang disampaikan Warren Buffet ini bermakna dalam
sekali.
Pada kalimat :
Uang
tidak menciptakan manusia, manusia lah yang menciptakan uang.
Bisa diartikan sebagai berikut :
“ Bukan uang yang bisa mengatur segala
kehidupan manusia, tapi manusia nya sendiri lah yang mengatur bagaimana ia
mempergunakan uang tersebut di segala kehidupannya. Manusia bekerja untuk
menghasilkan sesuatu, sesuatu itu bisa berupa penghargaan, posisi jabatan,
ataupun jumlah uang yang didapatkan. Dengan memiliki uang, manusia mampu
mengendalikan atau memenuhi apa yang ia inginkan. Hanya tinggal bagaimana ia
memposisikan uang tersebut dalam penggunaannya, apakah untuk sesuatu yang baik
dan bermanfaat atau bisa merusak karakter dan prilaku seseorang saat dipergunakan
untuk hal yang tidak baik”.
Sekali lagi, banyak orang yang mengatakan
“uang bukanlah segalanya, namun segalanya butuh uang”. Hal ini juga
perlu kita cermati dengan bijak. Bukan berarti segalanya yang kita lakukan membutuhkan
atau berorientasi uang, ada hal-hal yang tidak bisa ukur dengan tolak ukur
uang. Misalnya, Menolong orang yang dalam kesulitan tanpa pamrih, mengantarkan
orang yang sakit ke rumah sakit ketika ia tidak mampu pergi sendiri. Dan masih
banyak hal lain bersifat Willingness dan Human kind yang tidak
harus di ukur dengan uang.
Itu menurut saya, menurut kamu bagaimana
?
2. Hiduplah sederhana, sebagaimana dirimu
sendiri
Saya sangat setuju untuk poin yang kedua
ini. Makna nya sederhana, “ bersikap hemat dan bijak lah dengan apa yang
kamu punya dan yang kamu inginkan”.
Di kehidupan yang penuh dengan
kecanggihan teknologi saat ini, menimbulkan perubahan beragam prilaku dan gaya
hidup. Sikap hedonisme, konsumerisme, dan prestise adalah sikap
yang kerap muncul dikehidupan kita.
Saya akui, saya sendiri adalah tipikal orang
yang cenderung konsumtif pada suatu produk, khususnya teknologi gadge, komputer
, dan internet. Terkadang saya tidak berpikir panjang jika ada tawaran yang
menarik bagi saya terkait dengan gadget terbaru ataupun teknologi komputer.
Tapi saya bisa masih bisa ‘menyelamatkan’ diri saya sendiri saat akan
mengeluarkan uang untuk itu. Saya menjadi berpikir ulang, apakah teknologi gadget
ataupun
Komputer tersebut memiliki nilai
produktif bagi saya. Misal, apakah dengan membeli sebuah smartphone canggih
yang lagi kekinian akan memberikan atau menciptakan hasil bagi saya? Secara pendapatan
misalnya.
Kesimpulannya untuk poin kedua ini,
jadilah bijak dan hemat dalam membelanjakan dan mempergunakan harta yang kamu
miliki. Hidup itu fluktuatif, So jangan bersikap boros ya. Pergunakan
uang kamu sesuai keperluannya dan tahan keinginan kamu akan benda dengan baik
dan bijak.
3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan
orang. Dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik.
Hmm.. kira-kira maksudnya apa ya?
Menurut saya sih sederhana, kita ngga
harus melakukan apapun semua yang disarankan orang lain pada kita. Cukup jadi
pendengar yang baik, pilih dan pilah apa yang menurut kita baik dan menjadi
keputusan yang terbaik bagi diri kita sendiri.
Setuju ?
Karena setiap kita punya prinsip dan
keputusan sendiri dalam menimbang dan memutuskan sesuatu. Dan terkadang kita
juga siap dengan segala resiko dan konskwensi yang kita putuskan. Jadi, jangan
bingung ya. Berpikir jernih lah, dengar pendapat orang lain, lalu putuskan
dengan bijak dan bersiap dengan apa yang terjadi setelahnya.
4. 4. Jangan memakai merk, pakailah yang
benar-benar nyaman untuk mu.
Nah ini yang banyak terjebak dengan
kondisi ini, benar ngga ?
Kebanyakan kita tentu akan merasa to
be proud jika bisa mengenakan atau memakai produk atau benda-benda yang branded
( bermerk) kelas dunia, apalagi kalau benda yang kita pakai itu adalah merk
produk berkelas atau mewah. Saya sendiri juga pernah mengalaminya, itu dulu.
Bagaimana sekarang ?
Saya insyaf dari pola berpikir
seperti itu. Ternyata merk yang berkelas atau famous itu ngga membuat
kita selalu fashionable atau menimbulkan prestige pada diri kita.
Apa yang pernah yang saya alami adalah, justru menimbulkan perasaan ingin
selalu up to date dengan produk yang kita senangi branded nya,
lambat laun akhirnya mengarah kepada pola konsumtif. Walaupun hal ini, tidak
terjadi pada semua orang, tapi saya yakin kamu sendiri pernah mengalami hal
seperti ini. Benar ngga ?
Apalagi zaman saat ini, terkadang kita
bisa keliru membedakan mana yang produk original branded dan Unoriginal branded karena banyaknya
produk-produk yang ASPAL ( Asli tapi Palsu ) berseliweran di kehidupan kita,
hanya cara mudah yang kita bisa ketahui adalah dari perbedaan harga dan tempat
kita membelinya. Kondisi ini yang menyebabkan merk bukan lagi hal yang penting,
tapi nyaman atau tidak menggunakannnya. Apalagi yang produk palsu tidak kalah
menarik dari produk aslinya. Kebayang kan tidak nyamannya kalo kita pakai yang
asli lalu merasa disaingi dengan orang yang menggunakan produk yang kelihatan
asli tapi palsu.
5. 5. Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang
tidak benar-benar penting.
Untuk yang ini saya setuju dan tidak
perlu saya jelaskan terlalu detil ya, saya yakin kamu sudah mengerti dengan
kalimat diatas. Yang jadi masalah adalah apakah kita bisa melakukannya ? Saya
sendiri terkadang suka lupa jika dihadapkan dengan kondisi seperti ini. So,
tetap berhemat intinya.
6. 6. With money :
You can buy a house, but not a home ( Kamu bisa membeli rumah, tetapi tidak
kenyamanan di dalamnya )
You
can buy a bed, but not a sleep. ( Kamu
bisa membeli tempat tidur, tetapi bukan tidurnya )
You
can get a position, but not respect. ( Kamu
bisa mendapatkan jabatan, tapi bukan penghormatannya).
You
can buy a clock, but not time. ( Kamu
bisa membeli jam, tapi bukan waktu nya )
You
can buy a book, but not a knowledge. ( Kamu
bisa membeli sebuah buku, tetapi bukan pengetahuannya ).
You
can buy blood, but not life. ( Kamu
bisa membeli darah, tetapi bukan kehidupannya ).
Kalimat
singkat namun penuh makna. Kita perlu ingat semua ini.
7. 7. Jika itu telah berhasil dalam hidupmu,
berbagilah dan ajarkanlah pada orang lain.
Poin yang terakhir ini, adalah untuk mengingatkan
kita bahwa jangan pelit berbagi ilmu dan pengalaman yang pernah kita miliki dan
kita terapkan terkait poin-poin sebelumnya. Keberhasilan kita tidak akan ada
tanpa ada pengaruh dan kehadiran dari orang lain.
Ada orang kaya karena ada yang miskin,
Ada yang disebut pintar karena ada yang
tidak pintar
Disebut sukses karena ada yang merasa
gagal
Dengan berbagi kita merasa lebih bahagia
dan bisa bermanfaat bagi lainnya.
” Orang
yang bahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa
menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucap syukur".
- Warren Buffet
0 Komentar