Kabar Lain

Corona Virus Desease 19 ......................... Menjauhlah

Februari 18, 2021
Anda yang membaca tulisan ini... Penulis yakin  sudah mulai cukup lelah "berperang" melawan virus yang bernama Corona Virus Desease 19 (COVID 19 ) ini, yang tidak tahu kapan akan berakhir. Sudah terhitung mendekati satu tahun sejak virus berbahaya ini melanda negeri nusantara. Begitu banyak korban yang di sebabkan oleh virus ini, ada yang bisa sembuh namun ada pula yang wafat. 

Sudah banyak upaya dan kerja keras dalam melawan COVID 19 yang berimplikasi besar terhadap kehidupan rakyat dan pemerintahan. Pemerintah juga telah bekerja keras dalam penanggulangan pandemi  dari virus ini dan begitu pula dengan rakyat Indonesia yang berusaha melawan agar penyebaran virus tidak semakin meluas. Namun sangat disayangkan dan miris melihat masih banyak nya warga negara yang kurang begitu peduli dengan pandemi ini. Bentuk kurang kepedulian ini sering terlihat di depan mata kita semua, dimana masih banyak nya warga Indonesia yang tidak menggunakan masker saat berinteraksi langsung dengan orang lain, tidak saling menjaga jarak dalam berinteraksi, maupun kurang menjaga kebersihan terutama dalam hal sering mencuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer di saat kondisi 'darurat' apabila tidak mendapati air dan sabun untuk mencuci tangan. Karena telah disepakati bersama bahwa mencuci tangan merupakan langkah preventif yang juga efektif selain masker dan menjaga jarak ( distancing)  agar terhindar dari virus COVID 19.  Dan penulis tidak akan menjelaskan tentang ini terlalu luas, karena penulis yakin anda yang membaca tulisan ini sudah mengetahui benar mengenai seluk beluk tentang COVID 19 yang bisa anda ketahui dari berbagai sumber media khusus nya dari portal dan situs resmi Pemerintah.



Anda yang membaca tulisan ini.... Penulis hanya ingin berbagi kegelisahan diri sebagai refleksi dari sebuah pengamatan yang penulis lihat, dengar, dan amati dari kehidupan kita di masa pandemi saat ini.
Penulis sangat hormat dan berterima kasih pada anda yang berprofesi sebagai tenaga medis dan sedang membaca tulisan ini, penulis sangat menyadari resiko yang anda hadapi demi melawan pandemi ini, anda siap mempertaruhkan nyawa anda dalam menangani pasien positif COVID 19. Anda siap harus ter 'karantina" untuk terkadang membatasi kontak dengan keluarga anda demi merawat dan mengobati pasien tersebut. Sudah banyak video dan pemberitaan yang menggambarkan tentang perjuangan anda. Namun amat disayangkan, saudara satu bangsa anda masih banyak yang tidak peduli dengan resiko yang anda hadapi dengan mengabaikan tindakan pencegahan yang seharusnya melindungi diri mereka sendiri dan tidak membuat anda makin lelah dan terkadang putus asa merawat pasien yang semakin hari kian bertambah melebihi dari apa yang anda harapkan, dan pada akhirnya ada beberapa rekan seprofesi anda yang dipanggil Ilahi sebagai bentuk tuntas nya bakti anda pada masyarakat. 

 Jika anda adalah pekerja dan pebisnis yang berjuang mencari nafkah bagi keluarga anda di masa pandemi ini, penulis yakin anda adalah pejuang yang hebat. Mengapa ? karena anda tetap harus bersedia mengambil "resiko" bekerja diluar rumah agar kebutuhan bulanan keluarga anda tetap terpenuhi, Begitu pula bagi anda yang memiliki kesempatan bekerja dari rumah ( Work From Home ), anda adalah pejuang hebat yang kreatif dan adaptif karena anda "dipaksa" kan untuk menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan anda secara maksimal, dengan perubahan suasana kerja dan tantangan kerja yang berbeda pula dibanding dengan atmosfer dan environment kebiasaaan anda bekerja di lokasi tempat anda bekerja biasanya.

Jika anda adalah penuntut ilmu dan pendidik bagi cikal anak bangsa, penulis kagum dengan kesabaran anda, anda berusaha keras membuat peserta didik anak tetap terakomodasi dengan proses Pembelajaran Jarak Jauh ( PJJ ) atau Belajar Dari Rumah ( BDR ) bagi para siswa. Perubahan sistem belajar ini bukan tanpa tantangan, begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh para siswa dan guru dalam memberikan ilmu dan ketrampilan lainnya. Mulai dari keterbatasan perangkat gawai yang dimiliki siswa untuk belajar secara daring ( online), keterbatasan para guru dalam menyampaikan materi dengan maksimal sesuai dengan kompetensi yang diharapkan karena tidak semua aplikasi dan media pembelajaran yang digunakan bisa di ikuti oleh seluruh siswa, beban kuota dan SPP bulanan yang begitu signifikan dirasakan oleh para orangtua demi melancarkan kegiatan belajar putra dan putri mereka, karena fakta nya tidak semua siswa mendapatkan bantuan kuota internet gratis dari pemerintah, ditambah beban psikologi mayoritas siswa yang mulai terasa  jenuh dengan sistem pembelajaran secara online yang begitu panjang, karena hakikatnya sebagai manusia mereka rindu untuk bersosialisasi dan interaksi secara tatap muka sebagaimana yang mereka lakukan sebelum pandemi.

Anda yang membaca tulisan ini... Jika anda masih berfikir dengan ego anda sendiri dengan menganggap bahwa virus COVID 19 ini tidak berbahaya bagi anda khusus nya anda wahai anak muda dan dewasa yang merasa sehat, STOP ! berhenti dari pemikiran anda yang begitu egois. Anda bisa menjadi carrier bagi orang disekitar anda khusus nya keluarga yang anda sayangi. 

Penulis pun setuju jika anda berpendapat, 

"urusan perut lebih penting daripada COVID 19",

 "bagaimana saya bisa makan jika saya disuruh untuk dirumah aja" .

Memang, "urusan perut" memang kebutuhan kita semua, tetapi mengabaikan kesehatan juga bisa menjadi masalah kita bersama apalagi di masa pandemi seperti ini. 

 Atau mungkin anda sempat berpikir "COVID 19 adalah sebuah konspirasi", 

penulis tidak berpendapat benar atau salah mengenai hal tersebut, karena sepanjang pengetahuan penulis sebuah konspirasi akan dikatakan benar jika dibarengi data pendukung yang valid yang bisa dipertanggung jawab kan.

Tulisan ini bukan bertujuan menggurui atau memberikan justifikasi atas apa yang anda perbuat, mohon maaf jika anda berpikir begitu. Namun penulis ingin mengajak anda yang membaca tulisan ini bermuhasabah, merenung, dan memperhatikan lingkungan sekitar anda, khususnya di dalam lingkungan keluarga kita masing-masing, adakah kita sudah memberikan "perlindungan" bagi keluarga kita masing-masing dari pandemi ini? Karena nyatanya hingga saat ini kita masih 'berperang' dengan COVID 19. Perlindungan tidak perlu harus berlebihan,  cukup patuhi aturan 5M yang sudah di anjurkan oleh pemerintah yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi hingga menjauhi kerumunan. Menurut penulis ini adalah langkah-langkah awal yang kita perlu lakukan terus menerus di dalam aktivitas kita sehari-hari dengan upaya maksimal hingga pandemi ini dinyatakan berakhir secara resmi. Selain itu perkuat imunitas tubuh, kelola tingkat stress anda, dan cukup gizi sesuai kebutuhan daya tubuh. Mari jaga diri kita dan keluarga dari virus Corona, tindakan kepedulian anda mencerminkan karakter kepribadian anda dalam menyayangi orang yang anda sayangi.

Share this :

Latest
Previous
Next Post »
0 Komentar

Yuk Bahas Bahasa Inggris

R̼e̼k̼o̼m̼e̼n̼d̼a̼s̼i̼ B̼u̼k̼u̼ G̼r̼a̼m̼e̼d̼i̼a̼.com

Kunjungi

Rekomendasi Buku