Kabar Lain

Perlunya Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak Saat Menggunakan Gadget

Januari 13, 2018
Anak adalah anugerah sekaligus amanah yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala kepada para orang tua. Memiliki seorang putra dan putri adalah karunia yang terbesar bagi para orang tua sebagai penerus generasi yang akan datang bagi keluarganya. Ketika anak beranjak besar dengan tumbuh kembangnya baik secara fisik dan psikis nya, tentunya tidak terlepas dari peranan didikan orang tua dan bimbingan serta pengawasan mereka terhadap anak nya.

Orang tua berperan sebagai guru pertama bagi seorang anak dalam kehidupan mereka dalam sebuah 'sekolah' bagi mereka yang disebut rumah. Tentunya sebagai 'guru', seorang ayah atau ibu tidak akan membiarkan anaknya tanpa didikan, bimbingan serta pengawasan dari orang tuanya. Dengan berbagai pemahaman, pendekatan dan pengarahan yang di dapat orang tua dari berbagai sumber dalam mendidik anak menjadikan orang tua adalah guru utama bagi anak sebelum mereka menginjak usia bangku sekolah.


Dalam pemberian kasih sayang kepada anak, tentu setiap orang tua tidak akan 'perhitungan' dalam memberikan kasih sayangnya kepada anak-anaknya dalam berbagai hal, termasuk dalam pengizinan orang tua kepada anak dalam menggunakan gadget yang digunakan anak saat menonton, bermain game ataupun mendengarkan audio berupa musik ataupun Al quran. Tentunya dalam penggunaan gadget tersebut perlu adanya pengawasan atau bisa dikatakan harus adanya pengawasan dari orang tua secara kontinyu ( berkesinambungan ) agar pemakaian gadget yang tepat guna dan disiplin waktu mampu mengarahkan anak agar dapat menggunakan gadget dengan aturan yang sudah disepakati bersama antara anak dan kedua orang.


Kecanggihan gadget saat ini memungkinkan semua hal dapat mudah diakses oleh anak dalam mencari tontonan yang ia inginkan seperti dalam menonton video online seperti Youtube ataupun bermain game yang dengan mudah mereka download di Google Play. Tanpa adanya pengawasan yang baik dari para orangtua dalam menggunakan media tersebut akan bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih besar dari pengaruh positifnya.


Sebagai seorang ayah dari seorang putri berusia 4 setengah tahun, saya selalu mendampingi putri saya saat sedang menonton video siaran Youtube saat saya bersama putri saya. Dengan melihat apa yang ditonton, saya bisa mengetahui apa saja yang ia tonton. Selain itu, pengaturan konten-konten dewasa dan yang tidak pantas bagi anak dapat kita atur sendiri di Youtube. Namun ada beberapa pengaruh yang saya lihat dari hasil pengawasan ini, ternyata saya tidak dapat mengontrol anak dari sisi keinginannya setelah menonton video-video anak bertema bermain seperti bermain boneka, masak-masakan, ataupun jenis permainan lain yang ditampilkan divideo tersebut yang membuat putri saya terpengaruh dan ingin memilikinya, walhasil ia pun menuntut pada orangtuanya untuk dibelikan mainan seperti itu. 


Bagi saya hal ini masih dalam kewajaran karena menurut saya, adalah sifat anak untuk cenderung lebih senang bermain di usianya seperti ini. Dalam memenuhi keinginannya akan mainan saya juga melakukan nya dengan bijak. Artinya, tidak semua permainan yang ia tonton dapat ia miliki, dengan cara memberikan penjelasan padanya bahwa permainan tersebut tidak ada ditoko mainan tempat ia biasa membeli mainan dan hanya ada ditempat yang sangat jauh sekali. Terkadang juga saya suka mengatakan bahwa mainan tersebut harganya mahal, dan mengajak putri saya tersebut agar menabung terlebih dahulu agar ia bisa membeli mainan seperti yang ia inginkan. 


Ini yang saya sebut dengan sulitnya mengontrol keinginan anak.


Tapi secara umum, batasan tontonan yang ia tonton masih dalam tahap yang wajar.


Sebagai orang tua dan seorang ayah, saya tidak ingin putri saya menjadi 'bebas' dalam menonton apa saja. apalagi jika ia menonton video dewasa atau video porno yang dampaknya ternyata lebih dahsyat dari kecanduan narkoba, sebagaimana di jelaskan dalam video berikut dan semoga tidak terjadi pada anak saya dan anak anda.





Selain itu juga, mudahnya anak dalam mendownload berbagai game yang ia suka tanpa adanya pengawasan dari orang tua bisa memberikan pengaruh yang kurang baik pada anak, terutama dari konten permainan yang tidak sesuai dengan usianya. Adanya unsur kekerasan atau jenis apapun yang kurang pantas  didalam game arcade petualangan atau RPG tanpa disadari akan mempengaruhi anak secara psikologi dan sifatnya.

Mendidik anak memang bukanlah urusan yang muda, namun berusaha menjadi orang tua yang cerdas bagi anak adalah perlu dan harus jika putra dan putri kita dapat tumbuh kembang dengan baik seperti yang kita harapkan.

Anak adalah amanah, dan menjaga amanah adalah harus. Semoga kita bisa dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam mengemban amanah ini.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Yuk Bahas Bahasa Inggris

R̼e̼k̼o̼m̼e̼n̼d̼a̼s̼i̼ B̼u̼k̼u̼ G̼r̼a̼m̼e̼d̼i̼a̼.com

Kunjungi

Rekomendasi Buku