Kabar Lain

Menulislah... Dengan menulis kamu akan senang membaca

Oktober 14, 2020

Sudah lama sekali tidak menuliskan sesuatu yang saya pikir bermanfaat buat saya khususnya, apalagi bagi yang membaca blog saya. Alasannya sederhana yaitu 'Ngga punya waktu luang'  yang sebenarnya klise namun selalu bisa menjadi "senjata" bagi siapa saja yang punya keinginan hobi menulis dan membaca tapi di kekang oleh waktu yang padat dengan rutinitas hariannya, termasuk saya yang belakangan ini ( boleh dikatakan hampir 6 bulan ) agak jarang menulis di blog pribadi ini. Tadinya keinginan bisa up to date menulis di blog ini namun seperti yang saya sebutkan diatas, alasan tersebutlah yang membuat saya menjadi suka 'menunda' melakukan hobi yang satu ini.

Judul diatas ' Menulislah... Dengan menulis kamu akan senang membaca', sepertinya agak aneh dan terbalik jika sekilas dipahami. Tapi memang begitulah adanya yang saya maksud. Kalimat ini khusus saya tujukan buat saya sendiri, tapi bisa juga buat yang lain. Kalimat menulislah...dengan menulis kamu akan senang membaca, saya jadikan sebagai 'Self reminder' bagi saya yang juga belakangan ini malas membudayakan Kegiatan Gemar Membaca. 

Saya sedari masa sekolah hingga sekarang masih gemar membaca, namun hanya insensitas nya saja yang berbeda antara dulu dan sekarang. Masa sekolah menengah atas sekitar 21 tahun yang lalu saya sering menyempatkan diri ke perpustakaan provinsi di kota Medan ( karena saat itu saya masih domisili di Medan ). dan selalu meminjam 2 hingga 3 buku untuk dibaca dirumah selama 1 minggu. Seiring waktu beranjak dewasa, disertai keadaan kesibukan aktivitas pekerjaan, kebiasaan membaca mulai mengendor, apalagi perkembangan teknologi digital dan informasi digital di Indonesia makin berkembang diiringi pesatnya arus informasi dan kehidupan sosial dunia maya membuat orang-orang cenderung lebih senang membaca informasi melalui portal berita maupun blog serta media sosial.

Tadinya gemar membaca buku cetak kini beralih lebih banyak membaca melalui buku digital (ebook), ini juga yang sering saya lakukan. Disisi lain membaca berbagai postingan dari teman maupun kenalan di media sosial adalah sesuatu yang mengasyikan bagi kebanyakan orang, begitu juga dengan saya. Namun dibalik fenomena itu semua ada kegelisahan yang mulai saya sendiri sadari, kegelisahan yang menurut saya harus saya rubah kembali menjadi kebiasaan saya yang dulu pernah sering saya lakukan, yaitu untuk rajin membaca buku. Menurut saya ,sah-sah saja kalo kita sering membaca melalui media sosial maupun portal berita digital yaitu melalui akses internet yang kini semakin mudah dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat seiring perkembangan teknologi gadget yang begitu pesat, tapi hanya mengandalkan membaca lewat media online saja, menurut saya ada side effect  yang kurang bagus jika kita terlalu keranjingan membaca di media sosial maupun portal berita :

1. Alasan kesehatan. Pengguna internet di Indonesia sangat lah besar,  Kominfo merilis informasi bahwa Indonesia sebagai pengguna urutan keenam terbesar dunia ( tahun 2014 ) dan di tahun 2019 diperkirakan tembus mencapai 175 juta jiwa atau 65,3 % berdasarkan informasi berita dari BeritaSatu. . Hasil peringkat ini cukup bagus namun ada side effectnya bagi kebanyakan orang yaitu dari sisi kesehatan mata dan obesitas. Dari sisi kesehatan mata pengaruh penggunaan gadget berpengaruh kepada menurunnya tingkat kedipan mata yang berimpilkasi pada ketengangan mata, iritasi mata serta kekeringan. Selain itu juga hormon Melatonin pada tubuh juga berkurang yaitu hormon yang memberikan sinyal pada tubuh untuk tidur, Efek kurang nya hormon ini sama seperti ketika mengalami Jet Leg ( penat terbang ). Anda akan mengalami susah tidur sehingga akan mempengaruhi kualitas otak untuk berpikir karena diakibatkan kurangnya kualitas tidur anda. selain itu kurangnya hormon Melatonin yang ada ditubuh ini   akan berpengengaruh pada hormon-hormon tubuh lainnya, salah satunya adalah hormon pengatur lapar di dalam tubuh. Jika hormon ini tidak terkontrol maka akan memicu rasa lapar yang terus menerus dan punca nya akan menyebabkan terjadinya obesitas.( sumber : Kompas ).

2. Menurunkan minat baca buku

Budaya membaca buku khusus nya buku cetak mulai menurun disebabkan orang lebih banyak membaca lewat gadget dengan bentuk buku ebook, sebenarnya hal ini sah-sah saja menurut saya karena tujuan akhir adalah menambah wawasan dan pengetahuan. Namun sisi kesehatan mata juga perlu kita pertimbangkan dalam mengatur pola membaca kita. Ren­dahnya minat baca disebabkan beberapa faktor satu di antara­nya penggunaan internet yang saat ini sudah menjadi kebu­tuhan. Banyaknya masyarakat sekarang yang terlalu sibuk dengan gadgetnya, berselancar di media sosial. Menggunakan gadget untuk bercakap-cakap dan memu­takhir­kan status di media sosial dari pada mem­baca buku. Menghabiskan waktu un­tuk hal yang tidak berfaedah sebagaimana yang disampaikan oleh Sur­bekti Makdriani, Pustakawan Utama Perpus RI saat menja­di pembicara Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Pro­vinsi dan Kabu­pa­ten/kota tahun 2017, di Pendopo kabupaten Kendal.

Membaca buku diperlukan untuk membuka cakrawala berpikir sehingga terbentuk opini dan kesimpulan tentang isi buku yang di baca, apakah itu opini tentang materi yang disampaikan maupun opini tentang gagasan dari penulis dalam menyampaikan ide nya dalam bentuk tulisan.

Kembali dengan topik pada judul postingan saya ini, Kesimpulan yang bisa saya kemukakan adalah kegiatan menulis akan memberikan stimulan untuk mau membaca, karena biasanya gaya penulisan dan penyampaian bahasa seseorang akan terlihat saat dia menulis maupun berbicara, jika seseorang rajin membaca buku maka ia akan sering melihat referensi kata yang bisa ia gunakan saat berbicara ataupun menulis.

Bagi anda yang suka menulis, saya kira perlu banyak membaca agar kualitas penulisan yang anda buat bisa maksimal dan disenangi pembaca anda.

Demikian menurut saya, bagaimana dengan anda ? 

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Yuk Bahas Bahasa Inggris

R̼e̼k̼o̼m̼e̼n̼d̼a̼s̼i̼ B̼u̼k̼u̼ G̼r̼a̼m̼e̼d̼i̼a̼.com

Kunjungi

Rekomendasi Buku